Advertisement

Dalam waktu hanya enam bulan setelah kemunculan Xperia Z1, Sony telah memperkenalkan
smartphone papan atas model baru yang menggantikan posisinya sebagai perangkat
flagship dari produsen tersebut, yaitu Xperia Z2.
Hanya
berselang sekitar dua minggu setelahnya, Sony bergegas menghadirkan
Xperia Z2 ke pasaran Indonesia dalam acara peluncuran yang dijadwalkan
Rabu (5/3/2014) siang ini.
Hingga berita ini diturunkan, pihak
Sony Indonesia belum menentukan harga atau jadwal pasti soal
ketersediaan Xperia Z2 di Tanah Air. Marketing Manager Sony Mobile
Communications Indonesia Ika Paramita mengatakan bahwa Xperia Z2
kemungkinan bakal dirilis pada kuartal awal tahun 2014 yang berakhir
pada bulan Maret.
Sembari menunggu kehadiran Xperia Z2 di pasaran, Kompas Tekno telah mendapat kesempatan mencicipi sejumlah kebolehan baru yang ditawarkan smartphone andalan Sony tersebut. Ikuti hasil penelusuran singkatnya berikut ini.
Serupa, tetapi tak sama
Tidak
dapat dimungkiri bahwa Xperia Z2 terlihat sangat mirip dengan
pendahulunya, Xperia Z1. Desain keduanya hampir tak bisa dibedakan saat
bersanding, seolah-olah Sony mengambil cangkang Z1 lalu mengganti
"jeroannya" dengan komponen baru.
oik yusuf/ kompas.com Perbandingan Sony Xperia Z2 (kiri) dan Xperia Z1
Perbandingan Sony Xperia Z2 (atas) dan Xperia Z1
Akan tetapi, saat dicermati lebih dekat, akan tampak beberapa
perbedaan kecil yang gampang luput dari pandangan. Mulai dari ukuran
fisik Xperia Z2 yang agak lebih tinggi dibanding Xperia Z1. Ini karena
ukuran layar Xperia Z2 yang sedikit lebih besar, yaitu 5,2 inci
berbanding 5 inci pada Z1. Untung, bingkai (bezel) yang mengelilingi layar sedikit lebih tipis sehingga Xperia Z2 tidak ikut melebar.
Sony juga mengklaim bahwa layar IPS milik Xperia Z2 memiliki kualitas tampilan lebih baik. Panel display
tersebut memang terlihat sedikit lebih kontras dibandingkan Xperia Z1.
Layar kedua ponsel itu secara keseluruhan tampak cemerlang dan tingkat
ketajaman tinggi karena sama-sama mengusung resolusi full-HD (1920x1080).
Berukuran
lebih besar bukan berarti berbobot lebih besar pula. Malahan
sebaliknya, karena mengusung frame berbahan aluminium, justru Xperia Z2
lebih ringan dibanding Xperia Z1, walau perbedaan sekitar 7 gram
tersebut boleh dibilang sama sekali tak bisa dirasakan saat tangan
bergantian menggenggam.
"Selain lebih ringan, rangka aluminium juga membuat keseluruhan fisik Xperia Z2 lebih tangguh," jelas Ika saat memandu Kompas Tekno dan rekan-rekan jurnalis lain menjajal Xperia Z2.

Konektor-konektor Xperia Z2 dilindungi penutup kedap air
Soal ketangguhan tersebut, Xperia Z2 mengusung sertifikasi IP58 yang
sama dengan pendahulunya. Ponsel ini dapat menyelam di air hingga
kedalaman satu meter selama 30 detik, di samping juga tahan debu.
Deretan konektor—kecuali jack audio 3,5 mm di bagian atas—pun dilindungi
penutup khusus yang kedap air.
Bagian depan dan belakang Xperia Z2 sama-sama dilapis tempered glass
hitam mengilap yang memberi kesan mewah meski rawan noda sidik jari.
Sisi-sisi sampingnya yang kini terlihat lebih menyerupai logam karena
memang terbuat dari aluminium tadi menambah manis penampilannya. Bagian
pinggir ini dirancang sedikit membulat sehingga tubuh ponsel terasa
cukup nyaman dalam genggaman.
Sisi depan dan belakang Xperia Z2
Di sisi muka, bisa ditemukan sepasang speaker stereo yang kini
dipindahkan ke bagian atas dan bawah layar, mirip dengan susunan pada smartphone HTC One. Penempatan ini memungkinkan separasi yang lebih baik dan suara yang lebih jelas terdengar.
Perubahan lain yang tersembunyi di balik cangkang Xperia Z2 adalah kapasitas baterai yang sedikit meningkat menjadi 3200 mAh.
Android Kitkat
Xperia Z2 sudah menggunakan sistem operasi Android terbaru, yakni versi 4.4 atau biasa dipanggil "Kitkat". OS mobile
tersebut terbalut antarmuka ala Sony yang akan langsung terasa familiar
bagi mereka yang pernah menggunakan ponsel Android dari produsen ini.
Beberapa aplikasi bawaan khas Sony turut disertakan, misalnya pemutar
musik Walkman.
Ada sejumlah perubahan tampilan, seperti pada notification bar.
Tetapi, yang paling menarik mungkin adalah penambahan fitur baru yang
mengandalkan gestur, misalnya Double-Tap to Wake, di mana pengguna cukup
mengetuk layar smartphone sebanyak dua kali untuk "membangunkan" dari kondisi Sleep.

Tampilan UI Xperia Z2
Ada pula Smart Call Handling yang memungkinkan pengguna menjawab atau
menolak panggilan telepon dengan menggoyang ponsel ke arah tertentu.
Sayang, hasil benchmark dari ponsel yang dijajal oleh Kompas Tekno belum dapat dipublikasikan.
Akan tetapi, dengan prosesor quad-core
Snapdragon 801 2,3 GHz dan RAM 3GB yang tertanam pada Xperia Z2,
seharusnya persoalan kinerja sama sekali tak perlu dicemaskan oleh
pemilik perangkat ini. Xperia Z2 pun boleh dikata merupakan salah satu smartphone paling bertenaga yang tersedia sekarang, setanding dengan model-model flagship dari produsen lain macam Samsung Galaxy S5.
Video lebih dahsyat
Kamera
Xperia Z2 mengusung spesifikasi yang sama dengan Xperia Z1. Keduanya
memiliki sensor 20 megapixel berukuran 1/2,3 inci yang terletak di
belakang lensa "G-lens" berbukaan f2.0.
Unit kamera pada Xperia Z2 masih sama dengan milik pendahulunya
Hasil jepretan foto dari kamera utama milik kedua perangkat ini pun
bisa dibilang mirip. Adapun resolusi kamera depan pada Xperia Z2 sedikit
naik ke angka 2,2 megapixel.
Begitu beralih ke mode video, barulah terlihat serangkaian fitur baru yang disematkan pada Xperia Z2, seperti Steady Shot (image stabilizer) yang mampu meredam goyangan, perekaman video 4K (3840x2160, dalam format MP4), hingga augmented reality.

Beberapa kemampuan baru memperkaya kemampuan perekaman video dari Xperia Z2
"Augmented reality atau AR ini sebelumnya hanya tersedia
dalam mode foto pada Xperia Z1. Kini bisa digunakan pula untuk video
dengan Xperia Z2," ungkap Ika.
Ketika mode AR dalam video diaktifkan, Xperia Z2 akan me-render grafis 3D augmented reality dan memadukannya dengan video tangkapan kamera secara real time,
lengkap dengan koreksi perspektif ketika ponsel digerakkan ke atas dan
bawah. Hasilnya bisa dilihat pada contoh rekaman di bawah.
Sumber: tekno.kompas.com/rezawahyudi/oikyusuf
Advertisement