 |
Mark Zucekerberg |
Begini Gambaran Facebook pada Masa Depan - Di tengah kerisauan akan menurunnya minat pengguna Facebook, CEO Mark
Zuckerberg mengutarakan optimismenya akan jejaring sosialnya tersebut.
Menurut Mark, Facebook harus mulai bertransisi menuju masa depan dunia
komputasi yang baru dengan membuat sejumlah inovasi.
Berbicara di ajang tahunan F8 (Eff Eight) yang digelar di
San Francisco, AS, Selasa (30/4/2014), Zuckerberg menggarisbawahi bahwa
masa depan Facebook akan berputar pada pesan instan, wearable device, dan virtual reality (VR).
Rencana ke depan Facebook tersebut sebenarnya sudah tercermin dari
sejumlah akuisisi yang dilakukan perusahaan sepanjang tahun 2013 lalu,
seperti layanan pesan instan WhatsApp, aplikasi fitnes Moves, serta
perusahaan virtual reality VR Oculus.
Dari beberapa akuisisi tersebut, Facebook berencana untuk membuat
aplikasi-aplikasi yang terpisah, bukan menjadi bagian terintegrasi dalam
Facebook seperti Facebook Messenger, WhatsApp, dan Moves misalnya.
"Selama ini, aplikasi-aplikasi tersebut terintegrasi dengan cara yang
berbeda. Namun kini, kami akan fokus untuk membuatnya lebih menarik di
bidangnya masing-masing," aku Zuckerberg.
Langkah tersebut diakui CEO Facebook sesuai dengan strategi platform
yang dibuat selama ini. "Kami percaya bahwa ada banyak cara untuk
berbagi konten,"ujarnya.
Semua aplikasi-aplikasi yang disiapkan Facebook juga diakui tidak
bisa dikembangkan sendiri. Mereka juga membutuhkan peran developer.
Karena
itu, di ajang F8 tahun ini, fokus Facebook lebih ditujukan kepada para
pengembang aplikasinya, bagaimana cara mereka memberikan tool yang
berguna bagi developer alih-alih meluncurkan produk bagi konsumen.
"Bersama dengan developer dan komunitas, kami ingin mengulas berbagai
produk yang telah kami luncurkan agar bisa membantu mereka membuat,
mengembangkan, dan menghasilkan uang dari aplikasi yang mereka buat
untuk Facebook," terang Zuckerberg, seperti dikutip dari Wired.
"Kami akan membuat aplikasi yang paling penting walau di luar itu
akan tetap ada banyak aplikasi lain yang dibuat developer kami," terang
Zuckerberg.
Ia mencontohkan, banyak sekali kemungkinan aplikasi yang bisa
dikembangkan para developer Facebook, seperti aplikasi yang membutuhkan login Facebook, untuk membaginya ke jejaring sosial, push notification, instalasi aplikasi melalui Facebook, serta tools monetizing dari Facebook untuk mendapatkan keuntungan.
"Komunitas ini akan berkembang menjadi hebat, mengingat jumlah
pengguna yang bisa membagi konten apa pun yang mereka inginkan, dengan
siapa saja," terang Zuckerberg.
Jejaring sosial sebagai sumber pengetahuan
Salah
satu dari tiga misi Facebook yang pernah dilontarkan oleh Zuckerberg
adalah memahami dunia, selain menghubungkan semua orang dan membangun knowledge economy (pengetahuan/teknologi untuk mendapatkan suatu dampak ekonomi).
Dalam upayanya untuk lebih memahami apa yang terjadi di dunia ini,
Facebook berupaya untuk membuat jejaring sosialnya sebagai sumber
informasi yang dibutuhkan para penggunanya.
"Selama ini orang hanya menganggap jejaring sosial sebagai alat
komunikasi, bukan sebagai alat pengetahuan," ujar Zuckerberg.
Menurutnya, semua pengetahuan yang mungkin dibutuhkan pengguna, ada di
dinding Facebook. "Kemungkinan apa yang mereka cari pun ada dalam
struktur basis data kami," imbuhnya.
Menurut Zuckerberg, dari sekitar 5 hingga 10 persen hal yang dipajang
di dinding Facebook, ditanyakan kepada orang lain. Jawaban dari
pertanyaan itu mungkin berada dalam sistem Facebook.
"Jika kami bisa menghadirkannya, maka hal itu bisa mengubah cara
pandang manusia terhadap jejaring sosial, yaitu bukan sekadar alat
komunkasi, namun juga sumber pengetahuan," demikian terang Zuckerberg.
Itulah yang melatarbelakangi Facebook membuat fitur Open Graph atau
fitur Neraby Friends.
Komunikasi dengan virtual reality?
Akuisisi Facebook terhadap perusahaan yang bergerak di bidang virtual reality, Oculus, juga masih menyisakan pertanyaan. Akan diapakan teknologi itu oleh Facebook pada masa depan.
Zuckerberg menanggapi hal tersebut dengan menjelaskan betapa hebatnya
teknologi VR itu. Ia lalu mengandaikan jika teknologi VR bisa
diproduksi murah dan diintegrasikan di layar smartphone.
"Saya rasa kondisi teknologi dan ekonomi sudah mendukung untuk melakukannya," terangnya.
Selain itu, Zuckerberg juga memberikan petunjuk bahwa teknologi VR juga bisa dimanfaatkan dalam hal komunikasi.
Menurut Zuckerberg, walau dunia game
adalah dunia di mana VR akan banyak digandrungi, jika Oculus dan
Facebook bekerja sama untuk membawanya ke ranah komunikasi, maka
Zukcerberg yakin hal itu akan menjadi sesuatu yang spesial.
"Jika berbicara tentang platform komputasi mainstream, maka komunikasi mungkin menjadi hal yang penting, dan kami sangat berpengalaman di bidang itu," terangnya.
"Sementara itu, Oculus sangat kuat di bidang game. Jika kami bisa menggabungkan dua dunia itu, maka kami bisa membangun sesuatu yang spesial," pungkas Zuckerberg.